Sebuah penelitian mengejutkan yang dilansir dari healthmeup.com menyebutkan bahwa mereka yang terlalu lama hidup sendiri serta memilih untuk hidup sendiri memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kematian dini. Temuan ini sendiri berasal dari penelitian yang melibatkan 1.090 pasien stroke di Swedia bagian barat. Hasilnya, 36% pasien yang hidup sendiri meninggal dalam waktu 12 tahun setelah terkena stroke. Sementara kasus ini hanya terjadi 17% pada mereka yang memiliki pasangan.
"Di antara penyebab yang mungkin, mereka yang hidup sendiri biasanya cenderung tidak terlalu memperhatikan kesehatan tubuh mereka. Mereka kurang menerapkan hidup sehat dan mereka cenderung untuk tidak langsung mengambil penanganan kesehatan untuk menyembuhkan penyakit mereka," terang Dr Petra Redfors, peneliti dari Ischemic Stroke. "Perilaku ini diperparah lagi ketika mereka tidak memperhatikan gaya hidup yang mereka jalani. Sementara saat mereka memiliki pasangan, setidaknya ada orang yang perhatian dengan kesehatan mereka."
Stroke adalah penyakit yang terjadi karena tingginya tekanan di pembuluh darah. Penyakit ini sering disebabkan karena tingginya kandungan lemak yang tersumbat di pembuluh darah.
"Di antara penyebab yang mungkin, mereka yang hidup sendiri biasanya cenderung tidak terlalu memperhatikan kesehatan tubuh mereka. Mereka kurang menerapkan hidup sehat dan mereka cenderung untuk tidak langsung mengambil penanganan kesehatan untuk menyembuhkan penyakit mereka," terang Dr Petra Redfors, peneliti dari Ischemic Stroke. "Perilaku ini diperparah lagi ketika mereka tidak memperhatikan gaya hidup yang mereka jalani. Sementara saat mereka memiliki pasangan, setidaknya ada orang yang perhatian dengan kesehatan mereka."
Stroke adalah penyakit yang terjadi karena tingginya tekanan di pembuluh darah. Penyakit ini sering disebabkan karena tingginya kandungan lemak yang tersumbat di pembuluh darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar